![]() |
AKU Dok. Dede Ruslan |
Central Park –
Jakarta Barat menjadi kesepatakan kami untuk menjadi titik kumpul, Grandmax
Hitam keluar dari Central Park menuju Salemba kali ini kami menjemput dua orang
teman kami yaitu Anggri dan si Hadi yang akan menjadi sopir kami selama
perjalanan. Setelah menjemput Hadi juga Anggri mobil menuju Semanggi karena ada
dua orang teman kami yang tadinya di Central Park karena ada yang ingin mereka
ambil di rumah mereka masing. Setelah semua anggota pas mobil pun terasa sesak.
Hadi kini mengambil alih kemudi mobil yang tadinya dikuasai Adhi Illo. Isi dalam
mobil pada bagian belakang yang tempat duduknya berhadap-hadapan diisi dengan 6
orang yaitu Aku (Erwan), Dede dan Selly sedangkan tempat duduk satunya diisi
Adhi Illo dan Ferdinand. Bagian tengah ada Anggri, Pity, Eni dan Faranisah
sedangkan dibagian depan Hadi bagian kemudi disampingnya ada Amri. Padat dan
hangat.
Perjalanan kami
lanjutkan setelah sempat berhenti di Rest Area karena ingin beli minum serta
buang air. Tak lama pun kami keluar tol dan tiba di Kota Bandung, beberapa
diantar kami menelpon Adhie yang telah duluan di Bandung yang nantinya juga
akan menjadi guide kami. Kami janjian di salah satu resto siap saji, tak lama
kami sampai di resto tersebut. Ada yang langsung pesan makanan karena sudah
lapar, ada juga yang hanya numpang cuci muka. Adhie pun datang dengan motor
maticnya dengan membawa boncengan satu orang.
Perjalanan langsung
kami lanjutkan menuju Tebing Karaton, sempat kehilangan jejak Adhie yang melaju
sedikit kencang, namun akhirnya bertemu kembali setelah ditelpon. Di depan,
motor Adhie terhenti oleh seorang warga setempat. Kami sempat bertanya-tanya
apa yang mereka bicarakan, Adhie menghampiri kami dan mengatakan kalau jalannya
ditutup dan harus menggunakan jalan yang lain, namun bapak itu siap memandu.
Rutepun berganti. Semakin
mendakit Tebing Karaton laju mobil semakin tersendat. Kami pun berteriak-teriak
karena mobil tak sanggup menanjak. Dede orang diantara kami yang paling
penakut, aku yang berada di samping pintu disuruhnya untuk cepat-cepat membuka
pintu. Pintu dibuka dia pun keluar dengan cepatnya, sontak kami tertawa melihat
tingkah konyolnya.
Perjalanan kami
lanjutkan dengan berjalan kaki, hanya Hadhi yang membawa mobil ke pelataran parkir.
Kami tiba masih di Tebing Karaton masih Subuh. Kemudian kami masuk areal Tebing
Karaton tersebut dengan membayar Rp. 11.000,- peroang. Di lokasi sudah cukup
ramai pengunjung, maklumlah kami kesana diakhir pekan. Beberapa diantara kami
langsung ke lokasi tebing yang menjadi tempat favorite untuk berpose sedangkan
aku, Illo, Amri, Ferdinand, Adhie dan temannya memilih untuk menikmati
pemandangan dari spot yang lain dulu. Puas menikmati alam dari spot lain kami
bergabung dengan teman-teman yang telah terlebih dahulu ke tempat utama
tersebut.
Jadi tempat ini
merupakan iconnya Tebing Karaton, setiap orang seolah-olah wajib foto disana,
di Tebing yang berbatuan. Ternyata teman-teman kami yang terlebih dulu kesana
masih saja berfoto-foto gentian satu sama lain. Padahal mereka sudah cukup lama
disana. Karena kami baru bergabung maka kami juga tidak lupa untuk bernarsis
ria. Satu persatu dari kami foto diatas batu, terkadang foto berombongan. Pada saat
aku foto diatas batu, awalnya aku foto menghadap kekamera kemudian membelakangi
kamera.
Teman-temanku
berkata “Bagus tu, bagus gayanya”. Karena mereka anggap gaya membelakangi
kamera tersebut bagus maka banyak dari mereka foto ulang alias mencoba berfoto
diatas batu dengan gaya membelakangi kamera. Padahal mereka sudah cukup lama
disana.
Beberapa orang melihat
kami, mungkin mereka bosan, sebel, marah, geram, risih atau apalah. Karena aku
merasa kami egois, dilokasi umum kami berfoto di icon suatu tempat wisata
dengan waktu yang cukup lama, seolah-olah milik kami pribadi dan tak
menghiraukan pengunjung yang lain.
Padahal sempat ada
satu orang pengunjung yang langsung ke batu tersebut kemudian minta difoto,
mungkin dia sudah bosan menunggu kami yang tidak puas-puas berfoto disana. Namun
malah sebelum dia foto malah kami suruh untu memfoto kami, baru kemudian dia
minta difoto. Kemudian pengunjung itu naik keatas, namun kami tetap saja
disana.
Baru setelah
merasa puas, kami naik keatas. Ada rasa malu pada saat melewati pengunjung yang
lain, tapi akhirnya cuek. Disana kami bertemu dengan salah seorang teman yang
pernah ngetrip bareng yaitu Adi Basah. Ngobrol sejenak kemudian kami langsung
ke parkiran untuk melanjutkan ke destinasi selanjutnya.
Sedikit
memperkenalkan asal usul nama Tebing Karaton yang ku baca dipapan di lokasi
Tebing Karaton, Tebing (Sunda) Gawir, Karaton adalah sebuah kemewahan alam,
kemegahan alam keindahan alam yang bias dinikmati bersama. Jadi Tebing Karaton bisa
diartikan Tebing dengan kemegahan, kemewahan, serta keindahan alamnya. Tebing
Karaton dulunya dikenal dengan Cadas Jontor dimana Cadas tersebut lebih
menonjol dari cadas-cadas lainnya. Tebing Karaton mulai terkenal pada Mei 2014.
Untuk perhatian teman-teman sikap kami yang
berlama-lama disatu tempat untuk bernarsis ria tersebut tidakla patut untuk
dicontoh. Karena merugikan orang lain, berfotolah sewajarnya kemudian berikan
kesempatan kepada pengunjung yang lainnya.
Lokasi :
Kampung Ciharegem Puncak – Desa Wisata
Ciburai - Kecamatan Cimenyan – Kabupaten Bandung – Jawa Barat 40198
Tiket Masuk : Rp. 11.000,- untuk wisatawan local
Rp . 76.000,- untuk wisatawan asing.
Parkir :
Mobil Rp. 10.000,-
Motor Rp. 5.000,-
Peserta : 1. Erwan Aris Syaputra (Saya sendiri) aka Erwan
2.
Dede Ruslan aka Dede
3.
Adhie Illo aka Illo
4.
Nurhadi aka Hadhie Cullen
5.
Fajar Nur Amri aka Amri
6.
Adhie
7.
Temannya Adhie
8.
Ferdinand
9.
Selly Sukesi aka Selly
10.
Pity
11.
Anggri Ma Belle aka Anggri
12.
Enni
Rute dari Jakarta menggunkan mobil
pribadi/sewaan : Masuk Tol Purbaleunyi kemudain keluar di Tol Pasteur, keluar
Tol Pasteur belok kiri melewati jalan laying luruss kemudian setelah perempatan
Jl. Ir. H. Juanda belok kiri kemudian ikut jalur..
Jangan malu untuk bertanya jika anda merasa
salah jalan atau tersesat, usahakan untuk bertanya ke warga lokal daripada
bertanya dengan internet.
Kejadian 14 September 2014
Dokumentasi :
![]() |
Tempat Penjualan Tiket Masuk Tebing Karaton Dok. Dede Ruslan |
![]() |
Pemandang Pagi Hari di Tebing Karaton 2 Dok. Erwan Aris Syaputra |
![]() |
Doraemon dan Tebing Karaton Dok. Erwan Aris Syaputra |
![]() |
Pemandang Pagi Hari di Tebing Karaton 3 Dok. Erwan Aris Syaputra |
![]() |
NARSIS |
Tulisan yang meceritakan asal usul Tebing Karaton Dok. Dede Ruslan |
Pelataran Parkir Mobil Tebing Karaton Dok. Dede Ruslan |
Jakarta, 17 Februari 2015. 10:58 PM
Erwan
Aris Syaputra
wahh bagus gan pemandangannya jadi pngen kesana .. thank infonya
BalasHapusboominformasi.blogspot.com
Sama2 gan, tapi skrg uda direnop jadi ada perubahan
Hapusmantap gan jadi pengen kesana :D
BalasHapusIndonesia itu memang mantab Gan hahah
HapusIndonesia itu memang mantab gan.
BalasHapuspengen kesanaaaa.... indah banget.
BalasHapusTapi jangan dimusim hujan sis biar lebih asyik.
HapusHuuaahh.. indah banget..
BalasHapusJadi kepengen kesana :D
Ayo sis kesana. Hahahaha cuci mata
Hapus