Setiap
manusia pasti mempunyai darah, darah yang mengalir diseluruh badannya. Darah
juga ada terbagi kedalam beberapa
golongan ada darah ningrat, bangsawan, sampai darah biru hehehe itu golongan
darah menurut istilah, tapi secara ilmu Biologi darah dibagi menjadi 4 golongan yaitu darah A, B, AB dan O.
Kali
ini aku ingin bercerita pengalam pertama aku test golongan darah, Jadi sewaktu
masih kelas XI (Sebelas) SMA di Sekolahku mengadakan kegiatan test golongan darah.
Aku tidak tahu kegiatan ini diprakarsai oleh siapa intinya ada kegiatan ini
bagi siwsa yang ingin melakukan test golongan darahnya harus membayar uang
sekian Rupiah (Lupa berapa ribu, kalo tidak salah Rp. 5.000,- atau Rp.15.000,-
atau lebih atau kurang benar-benar lupa) tapi kata teman ku biayanya mahal,
kalau kita test di Puskesmas biayanya lebih murah.
Tapi
kalau kita pikir-pikir mumpung lagi ada uang jajan lebih jadi bisa digunakan
untuk test golongan darah apa salahnya mencoba, tidak ada ruginya lagian sekalian mensukseskan
kegiatan Sekolah, Sekalipun benar semisal di Puskesmas lebih murah tapi kita
cenderung malas untuk ke Puskesmas hanya untuk melakukan test golongan darah.
Maka pada saat itu aku putuskan untuk melakukan test golongan darahku.
Test
nya bergantian dari satu kelas ke kelas yang lain, jadi bagi siswa yang ingin
melakukan test harus bergantian perkelas. Sewaktu itu ada rasa sedikit takut
tapi penasaran dan juga sok-sokan. Setiap ada teman dari kelas lain selsai
melakukan test langsung ditanya gimana proses testnya, jawaban mereka “biasa
aja” “Cuma ditusuk doang” “gitu-gitu aja kok” pokoknya jawabannya makin membuat
aku dan teman-teman penasaran.
Sekarang
giliran kelasku XI IPA 3, hanya beberapa orang yang melakukan test golongan
darah. Tiba didepan ruang, waktu itu test dilakukan diruang koperasi sekolah.
Dag dig dug menunggu giliran ku masuk. Pertama masuk aku duduk, kemudian
petugasnya menyodorkan kartu. “Tulis nama lengkap, sama tanggal lahir” celetuk
petugas sedikit dingin. Setelah selesai ku tulis kertas ku kembalikan, kemudian
dia meminta tangan ku. Diambilnya jari tengah kemudian dibersihkannya dengan
tisu basah, terasa dingin lalu dia mengambil perlatannya diletakka ke jari
tengah ku “cklik” jari ku mengeluarkan darah. Dibimbingnya jariku kekertas yang
tadi ku tulis, ditekannya beberapa kali pada kolom yang mempunyai keterangan A,
B, AB, dan O. Setalah itu jariku dilepas aku diberinya tisu untuk menakan agar
jariku tidak berdarah lagi.
Ku
lihat petugas itu memberikan cairan pada darahku, kemudian dilingkarinya kolom
B. “Terima kasih ya” ucap petugas itu sembari memberikan kertas seukuran kartu
siswa itu. Kurang ramah menurutku petugas itu dan informasi yang dia berikan
sangat kurang. Aku mengambil kesimpulan bahwa golongan darah ku B. Karena dia
melingkari kolom yang mempunyai keterangan B. ternyata benar golongan darah ku
B, setelah kutanya pada guru ku dengan memberikan kertas yang ternyata kartu
golongan darah tersebut. Sejak saat itu setiap mengisi biodata, aku selalu
megisi kolom golongan darah, dan tidak beberapa lama kemudian aku memberanikan
diri untuk mendonorkan darahku.
Aku
merasa bangga telah mengetahui golongan darah ku, karena bermanfaat jika ada
yang membutuhkan darah mendadak aku bisa membantu jika golongan darahnya sama
dengan ku.
Berbagi
pengalamannya sudah dulu ya, nanti kita lanjut lagi.
NB
: Pengalaman test golongan darah ini sekitar tahun 2008 atau 2009 intinya pada
saat aku kelas XI SMA.
Jakarta,
11 Februari 2015 12:16 PM
Erwan
Aris Syaputra
0 komentar:
Posting Komentar