Pages

Tayangan Laman

Cari Blog Ini

Followers

chat with me !

Kamis, 19 Februari 2015

Catatan Hati : Pertemuan

9 Januari kami memulai semuanya, obrolan-obrolan ringan tertuang disana. Rasa nyaman pun tumbuh seiring bergulirnya kata-kata diantara pesan-pesan internet, hingga pada 11 Januari kami bertemu. Ya karena aku merasa obrolan dalam dunia ilusi tidaklah pasti, aku mengingkan dia berbicara langsung didepanku - menatapku - melihat ekspersi muka-bibir dan badan ku.

Malam, sudah hal biasa untuk ukuran kota Mega Metropolitan seperti Jakarta jika warganya melakukan aktifitas dimalam hari pun itu untuk sebuah pertemuan.
Dia datang seusai pulang kerja, aku melihat matanya dari helm yang ia gunakan. Yasudalah, sudah membuat janji mau gimana lagi. Kuajak dia ke kost ku, dibukanya perlahan helm itu dan nampaklah mukanya. Diluar ekspetasi, foto tak semanis aslinya.

Kami habiskan beberapa jam dengan obrolan ringan, dia tertawa beberapa kali, tapi aku tidak memasang mimik muka yang senang. Karena aku ragu dan tak punya rasa "pandangan pertama" dengannya. Hingga akhirnya dia bilang kepadaku untuk tidak takut.

Pergaulanku bebas, aku sebagai seorang wanita tidak pernah takut mengajak lelaki kekamarku pun itu untuk perbuatan yang dilarang.

Dia menghampiriku, kemudian merabah bagian-bagian sensitifku. "Hambar" aku tidak merasakan selera untuk bercinta dengannya. Namun kubiarkan saja dia memainkan imajinasinya. Sampai akhirnya dia berpamitan untuk pulang. Entah dia kecewa atau karena memang sudah pagi (sekitar pukul 2).

Malam itu malam pertemuan pertama kami, malam dimana cerita Catatan Penyeselan ini mulai kutulis. 

Ini hanyalah sebuah cerita imajinasi tentang kehidupan seorang remaja perempuan yang tinggal di Kota Jakarta. 






0 komentar:

Posting Komentar