Aku hanya seorang lelaki aneh (freak) yang mulai menyukai mendaki gunung pada akhir-akhir ini. Sekedar suka yang tak pernah dipraktikan---awalnya. Foto-foto menakjubkan dan cerita akan perjuangan mereka dalam mendaki memberika suatu pelajaran yang seharunya bisa kita terapkan dalam kehidupan, yah bagaimana proses kita dalam mendaki dari awal sampai akhirnya kita mencapai puncak dan kembali kebawah dengan suka cita.
Mendaki gunung identik dengan camping iya camping tidur didalam hutan dengan tenda. Ahhhh indah bukan.
Tapi tak semua itu indah terlebih untuk seorang freak yang takut akan gelap.
Gunung Cikuray
Rasanya bahagia bisa mendaki gunung setelah sekian lama terpendam dan akhirnya terlepaskan. Tapi ini bukan cerita catatan perjalanan, ini hanya bagian kecil dari itu.
Ringkas cerita setelah semua selesai pada saatnya kami harus tidur untuk beristirahat, memulihkan energi yang terkuras setelah pendakian panjang.
Ini kali pertama aku camp digunung gumamku dalam hati, tak lama kemudian mataku terpejam lelap. Mungkin karena capek ngantuk dan dingin membuat aku begitu cepat untuk terlelap.
Zzzzz zzzzz zzzzz suara seorang teman mendengkur. Damn!
Aku terbangun sementara yang lain masih dalam buaian bunga tidur.
Beberapa jam ku habiskan dengan duduk-duduk dan gelisah hingga lelah dan lelap lagi.
Ku anggap kejadian ini hanya biasa. Aku terbangun karena temanku mendengkur walaupun aku terbangun sampai 1-2 jam.
Gunung Papandayan
Bukan main dinginnya Gunung Papandayan, sialnya teman-teman tidur diawal karena saking dinginnya.
Oh Tuhan baru jam 10 aku terbangung langsung membuka tenda dan ketakutan. Ahhhhh freak! Aku mengelilingi tenda-tenda dengan senter ditangan. "Please siang! Please!!!"
Ahhhh tiba-tiba berasa sesak. Gelap. Tak ada apapun. Tanganku merabah-rabah. Bingung kenapa senter disampingku tiba-tiba off.
Berasa lebih ketakutan di pertengahan malam. Aku keluar lagi dan duduk di api anggun yang tinggal baranya saja.
Tuhan. Aku ingin tidur. Aku butuh tidur. :(
Ssssttt rasanya dingin sekali. Pipiku menyentuh bagian samping tenda. Tuhan kenapa lagi-lagi aku bangun. Aku keluar dan ingin teriak. Arghhhhh tak adakah dari mereka yang sama seperti ku?
0 komentar:
Posting Komentar