Pages

Tayangan Laman

Cari Blog Ini

Followers

chat with me !

Sabtu, 14 Maret 2015

Gunung Batu : Surga Kecil di Jonggol

Puncak Gunung Batu



Belum 3 jam mataku beristirahat tiba-tiba tablet ku berdering “Hallo, iya Lid ada apa?” aku langsung to the point pada saat menerima panggilan telpon dari Lidia “Uda bangun Lu? Buru gih gw uda bilang ke Abangnya jam 7 uda di UKI” jawab Lidia yang secara tidak langsung nyuruh aku duluan datang. Benar saja belum lama kemudian Si Abang sopir sms “Dah siap apa belum, Ni Bang Saleh” kemudian aku balas “Belum Bang, gw mandi dulu ya. Santai aja Bang!”

Bang Saleh ini sopir angkot 22 trayek Pondok Gede – Walikota yang kebetulan bossnya itu tetangga kost ku, Mba Yuli. Karena malas cari-cari mobil lain, maka aku putuskan untuk carter mobil Mba Yuli yang kebetulan salah satunya ada mobil Carry Super Man. Bang Saleh ini baru di Jakarta jadi dia tidak tahu kalau meeting point kami di depan Kampus UKI itu sangat dekat dengan kost ku yang berada di Pangkalan Jati – Cipinang Melayu.

Yang awalnya aku disuruh jam 7 sudah sampai di meeting point alhasil baru berangkat dari kost. Tanya-tanya ke teman vakansi ternyata Yuti sudah sampai meeting point. Ada-ada saja kejadian di pagi itu, si Abangnya nanya ke aku yang lagi sibuk chatting sama peserta vakansi “Bang, ini kiri apa ke kanan?” telat jawab karena sibuk chatting akhirnya kami kena tilang. Raut muka Bang Saleh yang ternyata orang Palembang itu langsung berubah kusut, beberapa kata-kata kurang sedap digumamnya. Tapi aku cuek saja. Ahahahhaha

Halte UKI sebagai meeting point.

Super Man (sebutan untuk mobil)berhenti disamping tangga Halte Trans Jakarta UKI. Langsung ku whatsapp Yuti yang telah terlebih dahulu sampai, sempai mencari-cari ternyata dia duduk di halte angkot uki. Karena memang awalnya sudah saling mengenal jadi sudah tidak canggung lagi dengan Yuti. Obrolan-obrolan ringan kami lontarkan, tidak lama kemudian Pebrianto pu datang, nah kalau Pebrianto ini kali pertama aku trip bareng dia. Selang beberapa menit Lidia dan Maria pun juga tiba, kalau Lidia dan Maria sudah ku kenal sejak 2013 terutama Lidia salah teman gila ku, Rose pun menyusul Lidia dan Maria. Sama seperti Yuti aku pernah satu kali trip bareng dengan Rose.

Sembari menunggu Bang Saleh yang ada didalam mobil sms yang isinya dia takut parkir disana, ahahah aku bilang saja aman karena beberapa kali trip selalu parkir disana.
Miss Telat sebutkan ku untuk Poppy karena hamper setiap kali trip dia selalu datang terakhir dan telat, Poppy kali ini mengajak temannya. Disini aku dikerjai sama Poppy dan temannya. Poppy bbm ke aku kalau temannya sudah sampai di UKI disertakan foto tempatnya berada. View yang dia ambil sama persis dengan tempat aku dan teman-teman. Aku Tanya ke Poppy cirri-ciri temannya. Dibilangnya la temannya itu memakai kacamata. Dipojok kana ada cewek memakai kacamata hitam sontakla aku melambaikan tangan kearahnya. Tapi apesss cewek itu cuek dan purah-purah gak liat.

Kutanyakan lagi ciri-cirinya sembari menanyakan posisi Poppy sekarang dimana, malah Poppy slengekan. Dijawabnya “dihatimu” “masih dirumah” dan lain-lain yang bikin emosi. Hahahah Selain itu Poppy juga bilang kalau temannya memakai baju lengan loreng macan dan pakai kacamata pink.
Ku cari sampai kudekati cewek yang ada disekitaran sana, kulihat satu-satu gak ada yang sama dengan ciri-ciri itu. Semuanya tertawa melihat tingkah ku. Barulah kami mengira kalau teman Poppy itu sudah ibu-ibu karena ada ibu-ibu yang menelpon dengan mengatakan posisinya, tapi kesimpulan itu salah karena ibu-ibu naik bus.

Tidak lama kemudian Danna teman Yuti datang, sama seperti Pebri ini juga kali pertama aku trip bareng Danna. Beberapa kali aku bbm Poppy tapi Cuma dibaca doing, selalu kutanyakan posisinya dan mengatakan kalau tinggal menunggu dia dan temannya tapi tetap saja cuma dibaca.
Tak lama kemudian barulah dia muncul dengan senyum sumringah, sialan memang anak satu ini selalu seperti tanpa dosa. Setelah Poppy menghampiri kami, cewek yang tadi kusapa dengan lambaian tangan mendekati kami. Sialan ternyata benar dia teman Poppy habis kali ini aku kena karma karena sering menjahili orang.

Setelah semuanya lengkap kami langsung menuju Super Man. Posisi duduk kami Bang Saleh (sopir) dan Danna dikepala. Lidia, Maria, Yuti dan Rose ditengah, sedangkan Aku (Erwan) dan Pebri duduk dibelakang bagian kiri kemudian Poppy dan Ningsih duduk dibelakang bagian kanan. Oh iya ini juga kali pertama aku trip bareng Ningsih.
Super Man laju dengan santai memasuki tol yang kemudian pada saat keluar tol Cibubur kena macet. Diantara kami bersepuluh tidak ada yang tahu persis jalan menuju Gunung Batu tapi semuanya kami serahkan ke Yuti sebagai penanggung jawab jalan. Hahaha

Berbeda dengan trip Gunung Padang, Rose kali ini kurang bersemangat karena pagi-pagi sudah bernasib sama seperti Bang Saleh hahahahah kena tilang. Denda Rp. 100.000,- malas dia membahasnya.
Mencoba Menggnti Ban Super Man di Pom Bensin Cileungsi
Dok. Rosita
Bang Saleh Mengambil Ban Cadangan
Dok. Erwan Aris Syaputra

Saat mau isi bensin di Cileungsi, Bang Saleh bilang kalau ban Super Man bocor. Alhasil lagi-lagi kami kena "sial" kesialan itu ditambah dengan cuaca yang tadinya mendung sekarang menajdi hujan. Raut muka Bang Saleh semakin sepet. hahahah mencari-cari bengkel mobil disamping pom bensin ternyata gak ada maka aku sama Bang Saleh mencari bengkel ditempat lain, gak terlalu jauh dari pom bensin kami menemukan bengkel. Jadilah aku tukang ojek payung, memegang dua payung sekaligus. Satu untuk aku sendiri satunya lagi agar Bang Saleh tidak kebahasan. Tidak terlalu lama Bang Saleh mengganti ban, diselah-selah mengganti ban Bang Saleh bilang mungkin diantara kami ada yang tidak mandi karena berasa sangat apes pagi itu. hahaha

Ganti ban selsai balik ke pom bensin menjemput teman-teman, Super Man melanjutkan perjalanan ke Gunung Batu ditemani hujan.

Beberapa kali bertanya ke warga setempat dan via telpon dengan teman yang pernah kesana akhirnya kami sampai ke lokasi Gunung Batu.

Sempat down juga karena pas tiba dilokasi hujan belum juga berhenti, ditambah Gunung Batu ditutupi kabut tebal. Arghhhh rasanya sedih. Namun karena sudah siang maka aku ajak teman-teman untuk makan siang terlebih dahulu sembari menunggu hujan berhenti. Danna, Yuti, Rose dan Pebri membeli mie ayam. Aku membeli mie dan nasi ditambah gorengan, Lidia membeli nasi gorengan ditambah lauk dari Maria, Maria memakan bekal yang dia bawa. Sedangkan Poppy makan Bakso, Ningsih sama seperti Maria makan bekal yang uda dia siapkan.

Narsis Sebelum Mendaki
Dok. Lidia Widiasworo

Selsai makan kami siap-siap mendaki, pada saat siap-siap berdo'a tiba-tiba kabut sedikit berkurang sehingga Gunung Batu kelihatan. Beuhhhh rasanya senang sekali, seolah-olah kami diberi isyarat bahwa cuaca akan aman-aman saja mari daki la aku. hahahah

Track Awal Yang Masih Landai
Dok. Erwan Aris Syaputra

Awal track sama seperti pada umumnya semua masih landai, pertama kita akan menemukan satu warung yang menjual makanan ringan dan minuman, disini kita juga bisa numpang buang air kecil.

Warung Terakhir di Gunung Batu Sebelum Puncak
Dok. Erwan Aris Syaputra

Kupu-Kupu
Dok. Erwan Aris Syaputra





Saat memasuki track mendaki/curam maka kita akan menemukan warung kedua yang juga menjadi warung terakhir. Pas diwarung ini kami menemukan kupu-kupu kuning yang sangat segar seperti lemon kata Poppy.

Dok. Erwan Aris Syaputra

Dok. Erwan Aris Syaputra

Dok. Erwan Aris Syaputra


Hujan yang membasahi Gunung Batu membuat track yang kami lalui menjadi sangat licin, pendakian ditambah sulit karena Gunung Batu yang minim pohon bisa dikatakan hampir tidak ada pohon kiri kanan jalan cuma ada semak-semak. Tidak terlalu jauh dari warung tadi maka kita akan menumakn pohon yang dibawahnya ada tempat duduk, yang disekitarannya banyak ilalang berwarna hijau bak karpet. sungguh indah, dari sini kita juga bisa melihat ada pohon besar yang hanya ada satu bak sebuah lukisan, ditambah dengan tanaman-tanaman yang sedang berbunga. Ahhh rasanya ingin memperagakan "bunga-bunga"nya Syahrini. hahaha

Nyeker
Dok. Poppy Parisa

Dok. Erwan Aris Syaputra
Pohon Yang Hangus Terbakar Karena Petir
Dok. Erwan Aris Syaputra

Pendakian kami lanjutkan, aku yang awalnya menggunakan sendal jepit akhirnya nyeker karena kondisi track yang semakin licin dan sendal semakin dipenuhi lumpur. Tidak lama kemudian kita akan menemukan lokasi yang biasa digunakan pendaki untuk berkemah, sebenarnya kalau aku pribadi tidak merekomendasikan untuk berkemah di Gunung Batu terutama pada saat musim hujan karena sangat jarang pepohonan seperti yang aku bilang tadi. Jadi amit-amit cabang bayi semisal ada petir maka bisa kemungkinan petir akan menyambar tenda kita.

Antri
Dok. Erwan Aris Syaputra
Antri
Dok. Poppy Parisa

Narsis - Erwan
Dok. Ningsih
Narsis - Bang Saleh
Dok. Erwan Aris Syaputra
Narsis - Erwan
Dok. Yuti Marlianti
Narsis - Lidia
Dok. Erwan Aris Syaputra

Semakin tinggi kita mendaki maka akan semakin indah dan semakin banyak pemadangan yang akan kita nikmati. Jalur pendakian yang hanya satu (One Way) dan kedatangan kami pada saat weekend dan memang Gunung Batu lagi booming dikalangan traveller maka mengharuskan kami untuk mengantri untuk sampai ke puncak. Karena yang menuju puncak sangat ramai dan yang akan turun dari puncakpun sangat ramai. Tapi tentunya hal ini bisa kita manfaatkan untuk menikmati keindahan alam baik menyimpannya didalam ingatan ataupun didalam seni menangkap cahaya.

Ningsih Memberanikandiri Mendaki Sampai Puncak
Dok. Erwan Aris Syaputra
Wefie
Dok. Poppy Parisa
Narsis- Danna- Salam Untuk Jombloh
Narsis - Erwan
Dok. Poppy Parisa

Narsis - Poppy
Dok. Erwan Aris Syaputra
Narsis - Ningsih
Dok. Erwan Aris Syaputra
Wefie
Dok. Poppy Parisa
Full Team

Setelah antrian panjang yang kami lalui kurang lebih dua jam yang seharusnya bisa ditempuh hanya dalam 30 menit. Akhirnya kami tiba juga di Puncak Gunung Batu. YEEEE PUNCAKKKKKK. Hahaha Rasanya terbayar sudah kesialan-kesialan tadi. Walaupun aku sebenarnya tidak begitu puas,bukan karena pemandangannya tiak bagus atau gunungnya bersampah. Tetapi pas sampai puncak masih banyak orang. hahah jadi gak bisa narsis maksimal.
Baru beberapa menit di Puncak beberapa dari kami mulai makin narsis (wajar) tiba-tiba hujan turun lagi. Hadehhhh lagi-lagi hujan lagi. Tapi aku melihat keatas langit gak terlalu gelap awanpun biasa-biasa saja yang kataku si gak bakal hujan lebat atau badai.

View Parkiran Dari Puncak Gunung Batu
Dok. Erwan Aris Syaputra
Dok. Erwan Aris Syaputra
Dok. Erwan Aris Syaputra
Dok. Erwan Aris Syaputra

Beberapa dari kami mengajak langsung turun, karena orang-orang pada turun. Tapi aku menahan mereka, ku bilang saja hujan hanya sebentar hahahah ternyata benar hujan hanya numpang lewat. Tiba-tiba langit cerah kembali, keberuntungan bersama kami. Cuaca cerah dan puncak menjadi sepi. Jadilah kami bisa bernarsis ria, termasuk Ningsih yang sudah kedinginan dan awalnya takut untuk mendaki sampai puncak, maklum saja ini kali pertama mendaki gunung. Orang pada umumnya makin narsis di puncak tapi berbedah dengan Ningsih dia hanya berfoto sesekali saja, sepertinya dia masih phobia dengan ketinggian. Setelah puas foto-foto dan sudah ada beberapa pendaki yang sampai puncak lagi maka kami memutuskan untuk turun karena hari sudah sore dan kami ingin melanjutkan vakansi ke Curug Cipamingkis.

Jaga Jarak dan Saling Menjaga
Dok. Poppy Parisa

Menurun memang lebih cepat dibandingkan dengan mendaki, tetapi pada saat kita akan turun harus hati-hati dan topangan kaki kita harus kuat, salah-salah bisa nyungsep. Apalagi di Gunung Batu ini banyak bebatuan (sesuai dengan namanya) bahkan ada beberapa pendaki yang ketimpuk batu kakinya, untung yang ketimpuk cowok jadi dia pura-pura gak sakit hahaha. Pada saat turun ini juga kami terkadang kita harus sabar karena harus jaga jarak aman dengan teman tetapi harus tetap saling jaga, disini rasa kebersamaan semakin terikat.

Koreografer dan Alam
Dok. Erwan Aris Syaputra

Rose, Pebri dan Bang Saleh memutuskan untuk duluan ke parkiran sementara kami yang lainnya ada dibelakang. Si Ningsih yang tadinya pucat pas sekarang sudah segar kembali malah dia bernarsis-narsis ria sama Poppy, sementara Maria dan Lidia ada dibagian paling belakang. Maria dan Lidia sudah lumayan sering mendaki, apalagi Lidia yang anggota Mapala UI jadi aku tidak terlalu mengkhawatirkan mereka berdua, sementara Ningsih dijaga sama Poppy yang sudah beberapa kali mendaki, dan aku sama Danna menjaga Yuti. Beberapa kali kami masih menyempatkan diri bernarsis ria. Karena cuacanya memang lagi bagus.

Sebelumnya kami juga sempat bertemu dengan salah seorang teman yang awalnya ingin bergabung dari awal tapi akhirnya dia pergi sendirian menyusul kami dengan motornya. Cuma tegur sapa hai dan jabat tangan sebentar kami langsung melanjutkan perjalanan masing, pas dirumah baru sadar wah tadi gak sempat foto sama Evan jadi berasa hoax bertemu dengan dia di Gunung Batu.

Dok. Maria Anastasia

Kami bertujuh beristirahat dijalan yang sudah landai, sambil menghabiskan buah rambutan yang belum habis kami makan saat di puncak tadi, tidak terlalu lama kami beristirahat kami melanjutkan perjalanan. Kaki yang kotor dan tangan yang juga kotor membuat Poppy dan Ningsih mencuci tangan dan kaki mereka disebuah mata air disamping jalan.

Wefie
Dok. Pebrianto Ame
Aku dan Senja
Dok. Yuti 
Aku dan Gunung Batu
Dok. Maria Anastasia
Berembuk
Dok. Maria Anastasia

Sesampai di parkiran kami lagi-lagi foto karena tadinya Gunung Batu pas kami ingin mendaki masih tertutup kabut tetapi sekarang terlihat jelas dengan gagahnya. Beuhh benar-benar gak nyangka tadi kami mendaki Gunung securam dan seekstrim itu celetuk kami, selsesai foto kami berembuk apa lanjut ke Curug Cipamangkis atau langsung pulang ke Jakarta. Hasil rembukannya kami melanjutkan vakansi ke Curug Cipamngkis. Kami sempat ngakak setelah mengetahui kalau air tempat Poppy dan Ningsih cuci kaki dan tangan tadi adalah tempat orang buang hajat hahahaa.

Tambahan foto
Dok. Erwan Aris Syaputra
Dok. Erwan Aris Syaputra
Dok. Erwan Aris Syaputra
Dok. Erwan Aris Syaputra

Peserta vakansi ke Gunung Batu, Minggu 8 Maret 2015
1. Erwan Aris Syaputra (Aku)
2. Lidia Widiasworo
3. Maria Anastasia
4. Pebrianto Ame
5. Poppy Parisa Agussusanti
6. Nur Sekreningsih Marsan
7. Yuti Marlianti
8. Indanna Zulfah
9. Rosita
10. Saleh (Sopir)

Biaya masuk Gunung Batu Rp. 5.000,-
Biaya parkir mobil Rp. 20.000,-
Biaya parkir motor Rp. 5.000,-
Gorengan satu Rp. 1.000,- Lemper satu Rp. 1.000,- Nasi satu porsi Rp. 3.000,- Mie instant rebus/goreng Rp. 4.000,- Bakso Rp.10.000,- Mie Ayam komplit Rp. 15.000,-

Lokasi - Desa Sukamakmur, Cirau,Jonggol, Bogor, Jawa Barat.

Tips : Baiknya ke Gunung Batu pada musim kemarau dan weekdays karena pada saat weekend pengunjung Gunung Batu sangat ramai, lakukan pemanasan sebelum mendaki, bawa makanan dan minuman untuk mendaki, bawa payung dan atau jas hujan, gunakan sendal dan sepatu yang nyaman.

Pesan : Jangan kotorin alam baik dengan perkataan atau perbuatan, bawa pulang sampah yang kita bawa, jangan coret-coretin apapun yang ada disana, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, jangan bawa apapun dari sana kecuali foto dan kenangan.

Erwan Aris Syaputra
Jakarta 11:21 PM

Tag
#GunungBatu #GunungBatuJonggol #Gunung #Batu #Jonggol #GunungJonggol #GunungWakwaw

22 komentar:

  1. Mas erwan... mantapp....semangat terus buat teamnya....

    BalasHapus
  2. Mas erwan... mantapp....semangat terus buat teamnya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahah sama-sama Brader, sama2 semangat terus.

      Hapus
  3. Keren bang sumpah,kapan2 ajak ane lah bang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke Im, hahah tapi ane suka dadakan kalo ngajak jalan. Hahaa

      Hapus
  4. Perjalanan yang bagus gan, jadi pengen kesono juga XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Monggo gan ksana mumpung lagi ngehits. Hahaa

      Hapus
  5. pemandangannya keren,jadi pengen kesana

    BalasHapus
    Balasan
    1. monggo gan wisata murah meria tapi menyenangkan

      Hapus
  6. keren tempatnya mas pasti seru disana

    BalasHapus
  7. wah keren gan, kapan yah bisa kesana :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo Gan disegerakan hehehe mumpung masih muda heheh

      Hapus
  8. Wah pengalaman yang mengesankan tuh mas, kira-kira dana buat kesana berapa ya mas?

    Jadi penasaran dengan suasananya, makasih mas udah berbgai keindahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kesini bisa naik motor, mobil atau carter angkot dari Cileungsi. Untuk biaya parkir motor Rp. 5.000,- sedangkan untuk mobil Rp. 20.000,- nah kalau untuk carter mobil dari Cileungsi sesuai kesepakatan aja, jarak tempuh dari Cileungsi ke Gunung Batu sekitar 1-2 jam. ditambah biaya masuk Gunung Batu Rp. 5.000,-
      Monggo Mas ke Gunung Batu. Keren :)

      Hapus
  9. Hbs bulan feb. Ini ia kesana? udh ada retribusi aj ...untung aku kesana awal bulan dan pertengahan feb. Masih sepi ..mantap kan perjalananya penuh cerita ..bpk sopirnya ganti ban gak di bantuin heee.

    Suka jalan bisa loh gambarnya di tag ke @Trip_ID di Instagram

    Salam

    BalasHapus