Pages

Tayangan Laman

Cari Blog Ini

Followers

chat with me !

Selasa, 17 Maret 2015

Bukit Kasih Kanonang : Simbol Kerukunan Umat Beragama

Bukit Kasih

Seusai berbincang-bincang dengan Bapak Benny Mamoto di Institut Seni Budaya Sulawesi Utara kami bersegera melanjutkan perjalanan ke Bukit Kasih, kebetulan mobil pick up punya Hukum Tua Pinabetengan Selatan yang akan membawa kami sudah datanng. Sekalian berpamitan dengan Bapak Benny Mamoto karena sesuai jadwal besok harinya kami akan melanjutkan perjalanan ke Desa selanjutnya.
Salib yang ada di Bukit Kasih dari kejauhan
Dok. Erwan Aris Syaputra 
Makam A. J. Sondakh
Dok. Erwan Aris Syaputra 
Dari Desa Pinabetengan Raya (Sebutan untuk Desa Pinabetengan, Pinabetengan Utara, dan Pinabetengan Selatan) ke Bukit Kasih kurang lebih 15 menit, dengan jalan yang lumayan kecil dan berliku. Namun sepanjang perjalanan menuju Bukit Kasih kita tidak akan merasa bosan karena kita disuguhkan dengan pemandangan alam nan hijau yang menyegarkan mata. Baru sebentar rasanya kami bersenda gurau diatas mobil pick up Bukit Kasih sudah didepan mata. Namun sebelumnya kita akan melihat sebuah makam dengan bangunan putih tempat pusara Gubernur Sulawesi Utara yang ke-11 Bapak Adolf Jouke Sondakh atau yang lebih dikenal dengan nama Drs. A.J. Sondakh yang meninggal pada 8 Maret 2007 pada usia 67 tahun yang merupakan salah satu penggagas dibuatnya objek wisata Bukit Kasih.

Baru turun dari pick up kami langsung disodori tawaran foto langsung jadi oleh penjaja foto yang ada di sana, sontak Ratna langsung memoto Bapak penjaja foto itu dengan mengatakan “Ayo Pak, kita saling foto”ada-ada saja tingkah Ratna membuat yang mebuat kami tertawa. Sempat kutanyakan biaya semisal kita ingin menggunakan jasa penjaja foto tesebut ternyata untuk sekali potret dan langsung dicetak pengunjung dikenakan biaya Rp. 10.000,- 

Selain itu biasanya kita akan dibuntuti oleh ibu-ibu yang menjual souvenir yang kebanyakan berupa kalung dan cincin.

Biaya masuk ke Bukit Kasih sebesar Rp. 3.000,- karena kami kesini tidak hanya sekedar berwisata namun juga sekalian penelitian dan kami ditemani oleh salah satu pegawai Dinas Pariwisata Minahasa maka kami masuk secara gratis. 
Tugu Bukit Kasih
Dok, Sandy Suseno
Di Bukit Kasih ini terdapat sebuah tugu dengan ketinggian kisaran 20 meter yang mempunyai lima sisi dan di bagian puncak terdapat patung bola dunia yang dihinggapi merpati sebagai simbol perdamaian. Setiap sisi mempunyai pesan bijak yang diambil dari kitab suci lima agama yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, dan Buddha. Tugu ini menjadi icon dan tempat wajib untuk foto jika ke Bukit Kasih.

Tulisan di dinding tugu Bukit Kasih itu berbunyi 

1.“KASIHILAH TUHAN ALLAHMU
DENGAN SEGENAP : 
HATI, JIWA DAN AKAL BUDIMU
DAN KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA
SEPERTI DIDIRIMU SENDIRI
(MATIUS 22:37-39)”

2. “Dan Tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong
dalam berbuat dosa dan permusuhan”
(Al-Maidah:2)

“Tidaklah Aku mengutusmu (Muhammad) kecuali untuk
menjadi Rahmat bagi seluruh alam”
(Al-Hadist)

3.“Ia yang tidak menyebabkan peneritaan
bahkan mengusahakan keselamatan
bagi semua mahkluk, ia mendapat
kebahagian tanpa akhir”
(Weda Smrti:V:46)

4. “Dari Salib Yesus Besabda :
“Inilah Ibumu .. !”
“This is Your Mother ..!
(Yoh. 19:29)

Tinggallah Dalam Kasih Ku
Remain in My Love
(Yoh. 15:9)”

5. NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAM BUDHASSA
(Terpuji Sang Bhagava Yang Maha Suci Yang telah mencapai Penerangan Sempurna)
Tidak melakukan segala bentuk kejahatan;
Senantiasa mengembangkan kebajikan;
Dan mebersihkan pikiran; Inilah Ajaran Para Buddha
(Dhammapada XIV 183)

Toar dan Lumimu'ut
Dok. Erwan Aris Syaputra
Suasana Bukit Kasih di Sore Hari
Dok. Erwan Aris Syaputra
Sebelum kita naik ke puncak Bukit Kasih maka kita akan melihat anak tangga menuju puncak yang berliku dan kita juga akan melihat dua patung wajah yang dipahat disisi bukit tersebut. Yang dipercayai sebagai leluhur orang Minahasa yaitu Toar dan Lumimu’ut. 

Tugu Bukit Kasih dari Puncak Kedua
Dok. Erwan Aris Syaputra 
Bukit Kasih ini berlokasi di Desa Kanonang, Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa dan berjarak kurang lebih 55 km dari pusat Kota Manado. Bukit Kasih dibangun pada tahun 2002 sebagai pusat spiritual dimana semua pemeluk agama di Indonesia bisa berkumpul dan bemeditasi, dengan lokasi berada dikawasan bukit tropis yang lebat dan berkabut.

Tempat Ibadah
Dok. Sri Ratnawati 
Tempat Ibadah
Dok. Sri Ratnawati
Tempat Ibadah
Dok. Sandy Suseno
Tempat Ibadah
Dok. Sandy Suseno 
Tempat Ibadah
Dok. Sandy Suseno 
Disebut Bukit Kasih karena orang-orang dari agama yang berbeda dapat berkumpul dan berdampingan dalam beribadah sebagai simbol keharmonisan beragama. Di Bukit Kasih terdapat lima rumah ibadah yakni, gereja Katolik, gereja Kristen Protestan, kuil, mesjid dan candi Hindu yang dibangun di puncak kedua. Pada puncak pertama terdapat sebuah salib putih dengan ketinggian 53 meter yang bisa kita lihat dari Boulevard Manado.
Naris
Dok. Sri Ratnawati 
Setelah foto-foto di depan tugu kami bersegera ke puncak, namun karena kami ke Bukit Kasih sudah sore tadinya Whitney sempat tidak mau naik ke puncak karena alasan dia sudah capek keliling Desa Pinabetengan Raya dan dia juga sudah pernah kesana, maklum Whitney ini kawanua. Namun setelah dibujuk-bujuk akhirnya Whitney mau ke puncak, karena kasian melihatnya kecapean akhirnya tas gendong Whitney kubawa.
Menaiki Anak Tangga
Dok. Burhansya
Sepanjang kita menaiki anak tangga untuk menuju puncak maka kita akan melihat jalan salib yang biasa dijadikan tempat untuk beristirahat karena mempunyai bagian yang cukup luas sehingga tidak mengganggu orang yang akan lewat, sempat beberapa kali istirahat akhirnya kami sampai juga ke puncak kedua tempat ibadah semua agama di Indonesia. Bangunan-bangunan tempat ibadah disini memang tidak besar mungkin hanya sebagai simbol saja, tetapi kata salah seorang petugas kebersihan walaupun kecil tempat ibadah ini sering digunakan pengunjung untuk beribadah.
View dari Puncak Kedua
Dok. Erwan Aris Syaputra 
Senja dari Puncak Kedua
Dok. Erwan Aris Syaputra
Lelah selama menaiki anak tangga yang cukup lumayan banyak terbayarkan dengan suguhan alam disore hari, langit jingga menyapa ditemani keindahan pelangi yang seolah memberikan pelajaran kepada kami bahwa kita berwarna kita berbeda namun karena perbedaan itulah kita indah dibuatnya.
Menikamti Suguhan Alam
Dok. Burhansya 
Narsis-Erwan
Dok. Burhansya 
Duduk-duduk santai menikmati alam, sembari berfoto-foto sesekali bau khas tercium. Memang bukit kasih ini tidak hanya tentang toleransi umat beragama, karena lokasinya yang berada di kaki Gunung Soputan yang merupakan gunung berapi aktif maka kita bisa menemukan sumber mata air panas alami yang biasa digunakan pengunjung untuk merendam kaki setelah turun dari puncak, juga di kolam air panas ini kita bisa memasak telur ataupun jagung rebus yang terlebih dahulu telah dibungkus plastik dengan mudah karena suhu air yang sangat panas.
Anak Tangga
Dok. Sandy Suseno 
Narsis
Dok. Sri Ratnawati 
Karena hari semakin gelap akhirnya kami memutuskan untuk turun dan tidak melanjutkan ke puncak pertama. Kami turun melalui anak tangga sebelah kiri (posisi baru masuk ke Bukit Kasih).
Narsis
Dok. Sri Ratnawati 
Pick Up
Dok. Tim Sosbud 
Sesampai dibawah kami beristirahat sejenak sembari menunggu Bapak Hukum Tua datang dengan mobil pick up nya.

Vakansi ke Bukit Kasih ini bersama tim Sosial Budaya Subkorwil II Minahasa (Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013) namun tidak full tim, karena Pak Lilik pulang kerumahnya. Sedangkan Bang Arasj, Bang Lofti dan Afif ke Kotis untuk menyerahkan laporan mingguan, sedangkan Oom Jemmy tinggal di rumah Hukum Tua Pinabetengan.

Jadi peserta vakansi ke Bukit Kasih Sabtu, 30 Maret 2013 yaitu
1. Erwan Aris Syaputra (Aku)
2. Burhansya
3. Partispasi Dachi
4. Sigit Sugianto
5. Sandy Suseno
6. Jhonly Muaya
7. Sri Ratnawati
8. Dian Ayu Aryani
9. Bina Putri Ayu Kumalasari
10. Anzir Nafidah
11. Whitney Welhelmina Manueke
12. Hukum Tua Pinabetengan Selatan

Jakarta 17 Maret 2015





12 komentar:

  1. ini seperti galery foto pribadi,,, siipp

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahha iya gan, kan catatan perjalanan. hehhe

      Hapus
  2. Bagus :) Wisata religi buat semua pemeluk agama :)

    BalasHapus
  3. emang kita harus rukun antar umat agama gan, back-nya ya gan :D

    BalasHapus
  4. sesama umat beragama harus saling tolong menolot dan menghormati

    BalasHapus
  5. keren gan tempatnya !
    visit http://baliterabyte.blogspot.com

    BalasHapus
  6. tempat2 nya keren2 gan . nice post

    BalasHapus
  7. Mau kesana gan hahahaha


    Pernahjomblo.blogspot.com

    BalasHapus